Tuesday, February 24, 2009

Emosi

Leher saya agak kesleo kawan beberapa hari ini. tau ga why gitu? masalah sepele sih kawan, banyak geleng-geleng kepala. tapi, ini bukan sekedar geleng-geleng kepala saja, tetapi juga gangguan hati. binggung kawan?
oke,,, lebih baik langsung saja pada pokok permasalahan.
Gini kawan, beberapa hari ini saya menyeringkan diri untuk melihat berita-berita di televisi. biar up date gitulah sama apa yang sedang terjadi pada dunia sekitar. Iya kawan, saya jadi benar-benar up date. Saya jadi tau tentang aksi demonstrasi yang mengakibatkan pertengkaran antara para demonstrant dan para aparat. Ada juga anak-anak SMA, cewek lagi, yang berkelahi sesama temanya bahkan mungkin sahabatnya. para audience konsernya sheila on 7 yang saling tonjok-menonjok. trus ada lagi aksi yang di POM bensin mana gitu yang saling menuduh dan saling dorong, sampai sampai kawan air ludah mereka itu muncrat,,, hihihi. huweeek,,,,
Ngeri ya kawan nglihat tingkah manusia-manusia sekarang. sebenarnya kalau saya menyimpulkan, permasalahanya adalah masalah emosi. yah, mereka pada mengumbar emosinya. padahal kawan, emosi itu mesti kita jaga, selayaknya hati kita. emosi yang merah dan yang panas itu adalah emosi yang banyak di setir ama syeitan.
Aduh kawan, menyayangkan sekali ketika mereka saling mementingkan ego dan pendapatnya masing-masing. memperkuat argumenya dan tak mau kalah. padahal seharusnya kita paham kawan, kalau kita hidup ini tidak sendiri. banyak orang di sekeiling kita yang mungkin setiap orang tidak berfikiran A. ada yang berfikiran B, C, D, M, N dan masih banyak lagi. Kalau tidak ada yang mau mengalah, mau sampai mana,,, pertengkaran, perpecahan, kematian???
EMOSI. musuh yang paling besar adalah amarah kawan. kenapa paling besar, karena amarah ini sangat sulit untuk ditaklukkan. Mungkin lebih hebat jahatnya dari pada Dajjal. Mau jadi Pahlawan yang bisa mengalahkan musuh? ataukah ingin jadi korban dari musuh kita? hidup adalah pilihan. so,,, just choose it,,,,

Sunday, February 15, 2009

You,,

never i hate you,,,

even blame you,,,

everything you decided for me, I understand
and accept it with clean mind,,,

do you know this? I still believe,,,
that the miracle will come true

we meet someday,,,
in condition that may be i'll drop my tears
and my heart will be shattered
and fallen,,

and me,,
still,, still
keep my smiling in front of you

but you,,
just silent and go away
like you did so far,,,

Monday, February 9, 2009

Akankah Kamu Memilih, Kawan?

Ketika perjalanan pulang dari Jogja ke Klaten, pemandangan di kanan kiri jalan Jogja Solo agak semrawut karena ada satu ajang narcis diri, yaitu temple-tempelan foto calon-calon legislative partai politik. Buanyak buanget,,,sampai-sampai membuat perutku benar-benar mual.

“Yah,, okelah,, ini adalah wujud dari suatu hak aspirasi masyarakat untuk ikut gabung dan berpartisipasi dalam pencapaian Indonesia yang lebih baik,, tapi apakah mereka benar-benar akan menjadi wakil rakyat yang bertanggung jawab?”

Itu adalah sedikit kutipan perbincanganku dengan salah seorang temanku. Memang benar, jika kali ini, mereka -calon calon wakil rakyat- agak kurang tersadarkan akan apa sih sebenarnya peran dia setelah dia memperoleh kursi empuk di pemereintahan. Bahkan, mereka sebenarnya hanya haus akan jabatan, tanpa memahami apasih politik itu, dan bagaimana hidup di dalamnya. But, this is not all of them. Tetap ada dari mereka itu yang amanah dan paham akan hakekat politi itu, tetapi ya itu presentasinya paling 5% atau 10% saja.

Tatapi kawan,, apakah dengan kondisi yang seperti itu, kita akan Golput? Apalagi kalau kawan itu mahasiswa. “Mahasiswa kok Golput”, itu adalah kata-kata teman saya yang benar-benar MJJ banget.

Sebenarnya kenapa sih kita harus memilih? Yah, karena alasan pertama adalah Hidup itu adalah pilihan. Sudah merupakan isi dari suatu kehidupan jika kita akan selalu dihadapakan pada beberapa pilihan, dan untuk melengkah ke depan, kita harus memilih.

Kedua adalah karena jika ada suatu komunitas yang lebih dari 3 orang, maka satu diantaranya tunjuklah sebagai pemimpin. Kawan, ini pemikiran dari saya lho, tapi dari hadist kawan, Hadist,,, masak mau menghelak sih? Alasan logisnya adalah jika tidak ada pemimpin, maka komunitas atau kelompok itu akan saling bertengkar untuk menentukan suatu arah tanpa ada yang mempunyai kewenangan agregat untuk memutuskanya. Kacau kan? Mau, mau, mau?

Ketiga, jika kalian bilang “nah, kalau semuanya ga ada yang baik gimana?” yah, itu mah Cuma alasan-alasan kawan aja. Tetap ada kok yang baik, tinggal bagaimana kita cari info tentang partai yang akan kita pilih itu. Oya kawan, jadi keinget ama kata-katanya bapak MUI tentang suatu hadist. “Pilihlah yang terbaik dari yang baik, dan pilihlah yang sedikit ada keburukanya dari yang buruk’. Jelas kawan??

Terakhir kawan, jangan pesimis akan kejayaan Indonesia dan the real independence of Indonesia. Semua itu butuh waktu yang tidak lama untuk mencapai itu.

Saturday, February 7, 2009

“Grab this world with a book”

“Grab this world with a book”

Wow,, subhanallah,, what a wise word! Benar adanya tentang kalimat pendek itu. Dengan buku aja, kita bisa mengenggam dunia ini. Tak jarang bahkan merupakan hukum alam mungkin, orang pintar dan orang-orang besar di dunia ini hobinya pasti membaca. Buku adalah sumber pengetahuan. Buku adalah penawar kebutaan dunia dan buku adalah cahaya dari kebenaran. Tapi, sikap selektif tentu sangat dierlukan dalam memilah-milah buku yang akan dibaca.

Sebelum menulis artikel ini, saya baru saja pulang dari membeli beberapa buku di Book Fair di Yogyakarta. saya bersyukur sekali karena pas ada event itu, saya ada rejeki yang lebih untuk dialokasikan guna membeli buku. Yang terbayang dari rumah adalah, pasti disana nanti akan banyak pengunjung yang desak-desakkan untuk membeli buku. Tapi sesampainya di sana, saya agak sedikit mengerutkan dahi, “why do people not come here? Where are they?”

Sedikit sekali yang datang. Kalau dibandingkan dengan dengan Mall yang ada di sebelah gedung pameran buku itu, sangat ironis sekali. Perbandingannya is about 1:50.

Saya menggandaikan jika banyak orang di sekitar yang menyibukkan dirinya untuk membalik lembar demi lembar buku di setiap tempat, pasti umat ini, umat muslim, bangsa ini, bangsa Indonesia akan terlepas dari pembodohan masal. Mereka akan sadar akan perlakuan licik orang-orang Yahudi untuk Indonesia dan semangat untuk berjihad membantuk saudara-saudara kita di palestina jika mereka membaca buku yang berjudul Data dan Fakta Yahudi di Indonesia. Mereka mungkin akan menjadi guru-guru yang memenuhi standart kompetensi jika membaca buku yang berjudul Spiritual Teaching, dan masih banyak lagi.

Tetapi sekarang mereka sangat enggan untuk membudayakan buku ini, kalaupun ada yang membaca buku dengan sangat serius malah dikatakan Kutu Buku yang menurut pandangan mereka adalah orang yang kuper. Malah sebenarnya merekalah yang kuper

Mari kawan, kita manfaatkan waktu-waktu luang kita meskipun sangat terbatas untuk mulai membudayakan membaca. Pilihlah bacaan –bacaan yang bermutu, inspiratif dan eucative. Dunia ini akan kau genggam dengan me

Wednesday, February 4, 2009

terantuk kerikil tajam
tak ada darah
hanya sakit yang ada
ingin menangis untuk mengusir lara

Oooh,,, sapa aku ini menangis
cengeng sekali

"orang berpengaruh kok nangis"
"kuat donk"

tak ada waktu untuk berhenti menangis
menyusuri labirin adalah pilihannya

terus dan terus

bergerrak dan bergerak

Tuesday, February 3, 2009

Perjalanan


Pengalaman adalah kunci selanjutnya untuk merengkuh kesuksesan. Pengalaman baru hanya akan muncul jika ada pekerjaan. Pekerjaan baru akan ada jika ada tawaran. Tawaran akan muncul jika ada panggilan. Dan panggilan baru akan terwujud jika ada perjalanan.

Ibarat pintu rumah, perjalaan adalah kunci untuk membuka pintu. Kita tidak akan sulit memasuki rumah jika pintu telah terbuka lebar. Anak kunci adalah alat pertama untuk melapangkan jalan kita memasuki rumah.

Konglomerat Sukamdani Sahid Gitosardjono mengerti benar hakikat perjalanan ini. Karena itu, untuk melahirkan penerus bisnisnya yang handal, pengusaha perhotelan papan atas Indonesia ini menggembleng anak-anaknya selama 10 tahun. Ia mendorong anak-anaknya untuk melakukan perjalanan agar kaya pengalaman.

Pengalaman Nabi Muhamad SAW memang patut ditiru. Di usianya yang belia, ia menempa dirinya dengan melakukan perjalanan bisnis ke sejumlah negeri di Jazirah, seperti Suriah, Jordania, Basrah, Irak, Bahrain, dan lainya.

Rasulullah saw tidak ingin kepada pamannya, Abu Thalib. Ia ingin menjadi manusia yang mandiri dan hidup berkecukupan. Akhirnya ia pun tampil sebagai seorang pengusaha kaya yang handal, professional, jujur, dan terpecaya.

Pengalaman adalah guru terbaik. Perjalanan adalah pintu awal untuk mendapatkan guru yang terbaik itu. Karena itu, sukses seseorang berbanding lurus dengan perjalanan yang dilakukanya. Semakin berwarna dan banyak perjalanan seorang pegawai, pemimpim, pengusaha, misalnya, semakin banyak pengalamannya. Maka semakin besar pula peluangya meraih kesuksesan.

Disinilah arti pentingnya silaturahmi yang dianjurkan islam. Silaturahmi memperpanjang usia dan rejeki. Karena dibalik silaturahmi itu terkandung keuntungan yang banyak bagi kita. Janganlah menutup pintu rejeki dengan memutus tali silaturahmi dan mempersempit perjalanan. Namun sayangnya tidak sedikit dari kita yang mengabaikan anjuran nabi ini.

Taken by Sabili Magazine.

Let's Boikot

Gembar bembor boikot produk Israel tak henti hentinya kita dengarkan di sekeliling kita. Untung penulis langsung sadar akan pentingnya memboikot produk-produk israel. Ini tentunya tak lepas dari petunjuk dari Yang Maha Petunjuk donk. Yang jadi agak masalah adalah orang islam yang belum mau memboikot barang-barang yahudi dengan alasan yang agak kurang dipikirkan mendalam menurut penulis. Padahal tau tidak, orang yang tidak mau memboikot produk Yahudi itu digolongkan menjadi tiga, yaitu: orang yahudi itu sediri, orang bodoh, dan orang yang paham tetapi karena hawa nafsu perut, mereka tidak mau memboikot. Tuh kan, udah tau sekarang, mau masuk golongan yang mana? Upz, klo penulis sih, maaf maaf saja, ga mau lah ikut golongan-golongan aneh itu.

Pertama, apa sih boikot itu? Pengetauan dangkal pasti menjawab, tidak memakai lagi apa yang dipakai orang yang kita benci. Tapi, orang cerdas menjawab, boikot yahudi adalah sebuah realisasi dlam membantu rakyat palestina dan mengurangi barang-barang yang diproduksi oleh yahudi. Koq bisa membantu? Pasti itu kan yang ada di dalam benak kawan-kawan semua? Iya, asal kawan-kawan tau ya, keuntungan dari produk-produk yahudi akan disalurkan untuk orang israel, si bangsa kera dan babi itu, guna untuk membeli alat-alat perang untuk membunuh saudara-saudara kita di Palestina. Nah lo,, ngeri kan. Klo gitu, kenapa hanya mengurangi, tidak langsung all out menghentikan pemakaian produk yahudi? Waduh, tanya terus nih kawan, tp ga papa lah, tanya itu tanda orang haus ilmu. Gini kawan, sekarang realitas dunk, semua pasar dunia kan udah di kuasai sama orang yahudi, kalau kita menghentikanya ya agak gimana gitu. Contohnya HP Nokia atau pun pemakaian intel inside pada laptop kawan-kawan semua. Apakah kawan-kawan akan langsung membanting dan membuangnya gitu aja? Mubazir kawan. Jangan gusrah gusruh. Slow down aja, apa yang bisa kita boikot ya di boikot, klo enggak ya di sabarin dulu. Tapi trus alasan ini dijadikan untuk mengalasai semua produk, contohnya fried chicken KFC. Kita bisa kan mengalihkanya pada fried chicken yang di jual di deket-deket rumah kita. Jelas keuntungannya untuk saudara kita sendiri di indonesia, syukur kalau penjualnya suka mensodaqohi keuntunganya untuk fakir miskin. Nah kalau beli di KFC, keuntunganya sebagian untuk menghancurkan saudara kita di palestina. Ngeri kan....

Jika ada lagi yang ngeyel kaya gini, klo kita memboikot produk-produk yahudi yang udah menjamur di indonesia, apakah enggak merusak perekonomian indonesia? Waduh, ini pertanyaan kok terlalu muluk-muluk banget ya,, tapi nyante aja, kebenaran selalu ada jawaban. Berhubungan pertanyaanya terlalu muluk-muluk, penulis juga bakal -jawab muluk-muluk juga nih,,, gini, klo di lihat dari ilmu makro ekonomi ( bicara ekonomi secara keseluruhan ), maka perekonomian ekonomi tak akan lumpuh, malah sebaliknya akan terjadi peningkatan mungkin. Dampaknya adalah hanya akan terjadi peralihan. Kok bisa? Tentu dunk bisa,,, gini, mengambil contoh di atas, klo kita beralih dari beli fried chicken di tempat tetangga, maka keuntungannya akan masuk ke kas sendiri kan, pajak pun juga hanya untuk negeri sendiri. Lalu, klo indonesia sepi dari investor gimana? Ya ga bakal mungkin,,, klo tu barang-barang yahudi dah di tendang, maka investor yang lain bakal masuk ke indonesia. Indonesia ini menarik kawan dan sangat-sangat mumpuni,,, maka banyak yang tertarik deh!

Mau kahwatir apa lagi? Udah,,, dari pada mencari-cari pertanyaan, it’s better if we boikot yahudi’s product as soon as possible.